Share

192. Dua juta rupiah, bagian A.

Dua juta rupiah, Aku mau.

"Imbalannya apa? Kalian tidak bisa mengurusi ibu dengan alasan kalian bekerja dan reward untuk aku apa? Selama mengurusi ibu. Kalian bekerja sudah tentu mendapatkan uang lalu aku yang mengurusi ibu dapat apa?" ucapnya dengan lantang. Membuat aku kaget, dan kurasa bang Rahmat pun demikian. Sebegitu perhitungannya kak Eni dengan kami. Padahal sudah jelas selama setahun ini, akulah yang banyak mengeluarkan biaya atau tenaga untuk mengurusi keluarga ini. Dan yang aku titipkan juga ibunya, bukan ibuku.

"Kamu minta bayaran, Ni?" tanya bang Rahmat. Kak Eni terdiam, aku shock mendengar penuturan kakak iparku itu. Padahal selama ini, kehidupannya selalu ditopang oleh ibu. Bayar kontrakan, bayar listrik, bekal anaknya sekolah dan kadang-kadang makanan pun, selalu dibantu oleh ibu. Ya … kalau ibu sedang tidak punya, siapa lagi yang jadi korban? Pasti aku lah, dengan dalih pinjam dan ibu akan bilang, nanti ibu yang akan bayar. Tapi pada nyatanya tidak pernah terjadi.

Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status