Share

44. Rencana Rahman bagian B.

"Cariin, Man, yang kayak istrimu itu. biar tidak banyak menuntut. Aku sungguh trauma melihat kehidupan rumah tangga kakakku, gaji berapa puluh juta pun selalu saja kurang," ucapnya.

Akhirnya mereka tertawa bersama. Mereka menghabiskan waktu hingga sore hari, dengan hanya mengobrol seputar kuliah mereka dulu, pekerjaan yang akan Rahman hadapi, pekerjaan Arif yang sedang dilakoninya. Dua sahabat itu nampak dekat sekali. Hingga akhirnya Arif pamit karena hari berangsur senja.

Sepeninggal Arif, Rahman bergegas mandi dan bersiap untuk ke masjid melaksanakan sholat berjamaah. Dari dulu, Rahman tidak suka sholat di rumah, karena kebetulan rumah orang tuanya pun tidak jauh dengan masjid, maka sekarang pun jadi kebiasaan meski jarak kosan dan masjid lumayan jauh. Ia selalu berusaha berangkat lebih awal agar tak ketinggalan berjamaah.

Rahman sangat bersyukur memiliki teman sebaik Arif dan istri seperti Mala. Setidaknya hidupnya sekarang ada andil kedua orang terdekatnya itu, tentunya selain d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status