Share

81. Kecewa.

Kecewa.

Aku masuk dengan bergegas, tanpa sadar aku menjinjing dasterku. Kudengar gelak tawa Helen dari dalam. Oh...rupanya minta di garuk beneran sama ibu hamil, wanita itu.

Aku yang sudah dikuasai oleh amarah, melangkah bak Rahwana saja. Dan ternyata suara tadi terdengar dari arah kamar Ria yang kini dihuni Bang Rahmat.

Syukurlah. Aku merasa lega, setidaknya dia tertawa bukan dengan suamiku. Tapi ternyata, saat aku sampai di dapur, tak kutemukan suamiku. Gegas ku tengok keluar tak ada juga, kamar mandi kosong, begitu pun kamar kami. Aku tertegun sejenak. Kemana gerangan mas Rahman?

"Sini aku yang bawa berkasnya, Bang," ucap Helen. Akh, jangan-jangan suami ada di kamar Bang Rahmat. Benar saja, ku lihat dia sedang menggendong kakaknya menuju mobil Helen. Punya rencana apa lagi, Sunda*l itu.

Tak akan ku biarkan kau mendekati suamiku. Meski aku kalah dalam hal penampilan, setidaknya aku lebih beradab jadi manusia. Tak pernah ingin merusak apapun milik orang lain. Lain hal dengan wani
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status