Share

83. Pov Rahman.

Pov Rahman.

"Assalamualaikum." Terdengar ucap salam dari arah pintu depan. Aku yang sedang menikmati secangkir kopi buatan Mala sebelum dia pergi tadi, terpaksa harus bangun dan melihat siapa tamu yang datang sepagi ini. Saat aku membuka pintu, ternyata Helen. Dia tersenyum dan menyapaku.

"Hai, Man. Apa kabar?" tanyanya sambil menyodorkan tangannya, aku pura-pura tidak melihat tangannya yang menggantung dan Helen menariknya kembali dengan wajah kecewa.

"Baik. Ada apa, Len?" tanyaku dengan nada cuek.

"Aku disuruh Mbak Susan menjemput bang Rahmat. dia ada jadwal terapi hari ini, dan Mbak Susan nggak bisa nganter, jadwal piketnya belum selesai," ucapnya dengan terus memandangku dengan tajam. Jujur saja, aku sedikit gugup bertemu dengan Helen berduaan begini. Apalagi saat Mala tidak ada, kalau tiba-tiba saja Istriku datang, sudah pastilah dia akan mencurigaiku yang nggak-nggak.

"Ya udah, masuk."

"Eh, Man," panggilnya lagi saat aku telah membalikan badan dan berniat masuk.

"Kenapa?" uc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status