Share

Bab 39.A

"Nak, jika Ayah menelpon angkat ya, maaf Ayah ga bisa ngasih apa-apa untuk saat ini." Ahza segera merapikan tasnya hendak pamit pulang.

"Iya ga apa-apa, Yah, hati-hati di jalan ya," Balas Fatimah sendu.

Sejujurnya ia masih rindu dengan mereka. Namun, terlalu lama berada di sana juga untuk apa, masih ada beberapa waktu lagi untuknya berkunjung.

Lebih tepatnya rasa rindu itu terhalang oleh status, meski ia ayahnya anak-anak, tapi ia bukan lagi mahram dari ibundanya.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumus'salam," jawab mereka serempak.

Tiba-tiba Uwais menyambut seorang tamu yang dipastikan berjenis kelamin laki-laki tersebut, pemuda itu menuntunnya untuk masuk.

Seorang lelaki yang berumur sedikit lebih muda dari Ahza. Namun, tak ada garis-garis penuaan yang nampak di wajahnya, lelaki itu duduk di kursi bersebelahan dengan putra sulungnya.

"Uwais, Om hanya mau mengantarkan ini," ucap lelaki itu seraya menyerahkan sebuah map ke tangan Uwais.

Ahza penasaran, ia menatap benda yang kini dipegang ol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anita S
kasian juga ahza ya..akibat jadi suami PLIN plan jd hidupnya nelangsa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status