Share

Apa Mama akan Menikah?

"Jangan bicara omong kosong, Sean. Kapan aku berniat kembali padamu?"

"Ah, aku kecewa, tidak bisakah kau berpura-pura untuk membuatku senang? Tapi meski begitu, tidak apa aku akan menunggu."

"Jangan menunggu karena aku tidak akan pernah kembali." balas Kania dengan nada sesak.

Kania menarik nafasnya lalu menghembuskannya perlahan, "Sudahlah, aku sedang bekerja. Jangan mengganggu." lanjut Kania dengan cepat.

Kania segera mematikan panggilan ponselnya dengan cepat. Ia mendesah panjang melihat tingkah Sean yang kini berbanding terbalik mengejarnya. Ia seharusnya merasa senang dengan hal in karena ia bisa lebih mudah membalasnya.

Tidak lama setelah mendapat telepon, pintu ruangannya diketuk kembali oleh Dewi.

"Bu di depan ada kiriman bunga. Bunganya cantik dan besar." seru Dewi.

Firasat Kania seketika memburuk mendengar ucapan Dewi. Ia segera berlari ke arah pintu depan lalu terhenyak melihat penampakan bunga itu. Buket bunga itu merupakan bunga mawar merah yang sangat cantik.

"Apa ini?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status