Share

17. Harinya

"Mama! Aku lapar, ayo kita makan, biarkan Papa yang menungguin Mas Faris selama kita pergi."

Naya langsung memotong pembicaraan Mama, dia paham kalau apa yang akan di ucapkan sang Mama bakalan tidak di sukai oleh sahabatnya.

"Tapi—"

"Rizal! Jangan ngebut selama perjalanan, yang kau bawa orang hamil, mengerti!"

Naya kembali memotong ucapan Mamanya dengan memberikan pesan tegas pada Rizal sambil menciumi pipi Ivana dan Umi secara bergantian.

Ivana tersenyum saat melihat wajah Mama yang dengan berat hati akhirnya mengikuti apa yang di inginkan Naya, merelakan Ivana untuk kembali ke panti.

"Zal, aku boleh minta tolong, nggak?" tanya Ivana di dalam mobil, saat perjalan pulang ke panti.

"Ada apa, Va?"

"Tolong carikan aku rumah atau tanah di pinggir desa, dengan ukuran yang luas, dong. Untuk membangun panti," pinta Ivana penuh harap ke Rizal.

"Ok! Kamu butuh segera atau nyari santai, Va? Karena kalau ingin tanah atau bangunan dengan ukuran yang big, susah dapatnya kalau kita butuh segera."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status