Share

BAB 144

“Saya menjadi tidak enak hati sama Bunda Nisa. Lagi-lagi, Saya menjadi lebih sering merepotkan bunda dan juga keluarga Bunad di sini,” tutur Restu pada Danisa. Pria tersebut menunjukkan rasa tak nyaman yang terlihat begitu jelas di matanya. Sedangkan Danisa yang melihat itu hanya mengulas senyum ramahnya.

“Tidak apa-apa, Pak. Saya tidak merasa keberatan sama sekali, Jika Claudia harus menginap di rumah kami.” Danisa memberikan jawabannya dengan begitu ramah.

Dia jujur, memang dirinya sama sekali tidak merasa keberatan jika Claudia, anak yang ceria itu menginap di rumahnya.

Danisa senang, karena keberadaan kalau dia bisa menjadi pelipur lara ibunya. Ibunya yang sedang sakit itu pun menjadi lebih ceria dengan keberadaan Danisa yang seperti obat bagi keluarganya tersebut.

Restu menghela nafas beratnya, kemudian mengeluarkan kembali secara perlahan. Masih dengan tatapan tak nyamannya, dia pun kembali mengucapkan kalimatnya.

“Entah, harus dengan cara apa lagi saya berterima kasih kepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
eh kenapa Ara tiba² nangis. apa dia mimpi tentang Danisa yg dekat dengan anak lain yah.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status