Share

Bab 44. Perhatian Yang Tulus

Aku menatap putraku, Ken dengan wajah nanar. Dalam keadaan belum sadarkan diri, aku hanya mampu berharap agar putraku segera membuka kedua matanya yang indah. Dengan lembut aku mengusap wajah putraku, aku merasa senang bahwa wajah Ken sudah semakin berangsur tak pucat lagi.

"Ken, bangunlah, Sayang, mommy ingin melihat senyummu lagi," gumamku lirih sambil memperhatikan putraku.

Aku lantas duduk di sebelah putraku, aku merasakan segenap jiwa dan ragaku memperjuangkan kesembuhannya. Melihat makhluk Tuhan yang begitu sangat aku sayangi, yang begitu berarti dalam hidupku, aku tak ingin kehilangannya karena ia adalah alasanku untuk bertahan selama ini.

Namun, ketika kejadian mengerikan itu melanda, kekuatan itu mungkin saja tidak cukup. Kepalaku yang penat dan khawatir akhir-akhir ini membuatku kesulitan untuk tidur. Namun, itu tidak sebanding dengan kondisi Keenan, yang terlihat sangat lelah dan pucat di sampingku.

"Kamu belum ngantuk?" tanya Keenan.

"Aku tidak bisa tidur," jawabku lirih s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status