Share

Bab 23A

Bab 23A

*****

"Mbak Ema duduk aja, biar aku bantu Bi Sumi. Nanti kalau sudah selesai kita cek kandungannya, ya."

"Oke."

"Ya Rabb, ucapan Irsyad benar adanya. Ini berat dijalani. Tapi aku harus bisa melewatinya dengan kepala tegak."

Hubungan Syifa dan Ema terlihat baik-baik saja. Syifa bersyukur akan hal itu. Pun Zein tidak pernah mengusiknya lagi. Laki-laki itu terlihat bahagia karena Alea akan punya teman.

"Kamu pintar masak juga, Fa?"

"Nggak, Mbak. Saya terpaksa harus belajar, karena...." Ucapan Syifa menggantung. Ia tidak mau mengingatkan masa lalunya di depan Ema.

"Karena itu makanan kesukaan Ze, ya?" sahut Ema benar adanya sesuai isi pikiran Syifa. Namun, Syifa segera mengalihkan topik. Ema hanya mengulum senyum dalam hati ada rasa tidak rela, tapi segera dienyahkannya.

"Bunda, Al beli es krim enak," seru Alea yang baru datang bersama Zein.

"Eh, Mama juga di sini."

"Iya, Al. Mama mau memeriksa Bunda."

"Wah, sepertinya ayah mencium bau wangi masakan enak, Al. Bi Sumi ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status