Share

226. Jangan Pergi!

Aroma obat tercium sangat kuat di ruang UGD. Dua dokter pria berdiri di samping Erisa yang merupakan dokter pribadi Ciara. Mereka sedang memeriksa data pasien. Raut wajah ketiga dokter itu sama-sama menjelaskan kecemasan mereka.

Ketika terdengar bunyi bip, mata ketiga dokter tersebut menatap layar monitor.

"Ambil alat kejut jantung!"

Seorang dokter paling senior mendekati Ciara yang terbaring lemah dengan wajah pucatnya. Dia sudah tidak sadarkan diri selama 48 jam lamanya.

"Ini, Dok!" Seorang suster memberikan alat kejut jantung kepada dokter senior.

Dengan aba-aba dari dokter senior, mereka melakukan teknis kejut jantung untuk Ciara.

"Satu ... dua ... tiga."

Kejut jantung dilakukan. Ciara tidak bereaksi apa-apa.

"Ini nggak bagus!"

Erisa harap-harap cemas saat mendengar dokter senior itu berkata.

Erisa berseru, "Dokter Erlan, tolong selamatkan Nona Cia!"

"Dokter Erisa, kita semua di dalam ruangan ini juga punya harapan dan tujuan yang sama. Bahkan semua orang mau Nona Cia bangun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status