Share

33. Gerbong Usang

"Tuan, mau ke mana?"

Omar mengikuti langkah Kevan menelusuri jalan bersemak. Mereka berdua membawa kantong plastik berisi berbagai makanan, snack dan minuman.

"Udah ikutin aja!"

Penerangan jalan yang baik membuat Kevan dengan mudahnya mengenali sebuah tempat. Ya, tempatnya yang dulu.

Sekarang, mereka sudah tiba di sebuah daerah kumuh pinggir rel kereta api di kota Tango. Beberapa gerbong kereta api usang dibiarkan begitu saja sehingga merusak pemandangan.

"Tunggu, Tuan!" Omar menghentikan langkah Kevan. "Ini terlalu bahaya buat Anda!"

"Udah ikutin aja!"

Lagi-lagi, Kevan hanya melontarkan kalimat yang sama. Tidak ada ekspresi apapun yang Kevan tunjukkan pada Omar. Hanya emosi yang muncul berkali-kali.

Kevan menghempaskan lengan besar Omar dari pundaknya. Dia terus berjalan menuju salah satu gerbong usang tersebut.

"Bener-bener duplikat Tuan Christian!" seru Omar. "Sikap mereka berdua mirip banget."

Omar mempercepat langkahnya menyusul Kevan.

"Ayo cepet!"

Kevan melompat ketika menai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status