Share

Hati yang sekeras batu, tiba-tiba melunak.

"Apa kamu takut karena pak Anjas ada di sini ?" Todong Saddam. Tentu pria tampan itu bisa menekan, karena wajah Zeira pucat setelah mendengar nama Anjas disebutkan.

"Bu...bukan pak" dalih Zeira.

"Kamu enggak usah takut, karena ini di luar jam kerja. Jadi pak Anjas tidak ada hak untuk melarang kamu dekat dengan siapa dan bersama siapa" ucap Saddam.

Saat keduanya asik berbicara, tiba-tiba MC mengatakan sesuatu dari panggung yang membuat jantung Zeira semakin berdegup kencang.

"Sepertinya pak Anjas butuh pendamping untuk menyerahkan kunci kepada pak dirgantara. Jadi aku harus mencari pendamping yang tepat untuknya" ucap MC sambil melirik ke kiri dan ke kanan.

"Iya, aku sudah menemukannya. Nyonya yang duduk di meja 12, yang mengenakan gaun merah. Tolong naik ke atas panggung" ucap MC sambil menunjuk Zeira yang duduk bersama Saddam.

Zeira memutar kepala ke kiri dan ke kanan untuk melihat siapa yang dimaksud MC. Tetapi wanita yang duduk di samping kiri kanan tidak ada yang mengenakan gaun m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
endang sulastri
ahh gemezz bgtt ,tai bgtt si anjas gak mau cpet² ngungkapin perasaannya ih kesel
goodnovel comment avatar
Suci Minawati
lanjut lagi thorr...
goodnovel comment avatar
Tetesan air
besok saya update ya kk. soalnya hari ini ponakan nikah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status