Share

58

Tiga hari setelahnya, Luqman sudah mulai bekerja, wajahnya terlihat cerah saat motornya memasuki pekarangan rumah Bujang. Seperti biasa, dia akan bersenandung kecil, jika melihat Luqman yang sekarang, siapa yang akan menduga dia pernah hampir gila.

Keke mendampingi Delio yang baru pandai berjalan, sesekali dia terjatuh, tapi Delio bangkit lagi, memang, dibanding Delia yang lincah, perkembangan Delio agak sedikit lambat. Sedangkan Delia sudah berlari-lari kecil sambil memetik bunga yang sedang mekar di pot. Keke hanya bisa mengelus dada, semua bunga yang mulai bermekaran sudah gundul karena tangan mungil itu.

"Hai Bujang kecil," sapa Luqman, dia memarkirkan motornya di depan gudang. Rokok menyelip di bibirnya yang gelap.

"Sudah sehat, Bang?" Bujang senang dengan keadaan Luqman yang sudah bugar. Seperti tak pernah terjadi apa-apa.

"Sudah, bukan ragaku yang sakit, pikiranku, ajaib benar kelapa si Endang, entah siapa dukunnya. Kalau ingat aku pernah merangkak mencari dia, malunya minta a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
siti fauziah
apa yg kau tanam itu yg kau tuai endang
goodnovel comment avatar
Ratna
Rasain endang
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
makanya jangan main dukun mbak endang, kalo ingin dicintai,perbaiki akhlakmu dulu,minta pertolongan tuh sama Allah bukan sama dukun, suami orang kok mau diambil,dapat azab lah kau dari yg Maha Segalanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status