Share

59

"Bang, tunggu!" seru Keke, dia berhenti sambil memegang perutnya yang besar, sambil menata nafasnya yang sesak. Pria yang berada tak jauh di depan Keke, memandang wanita itu sambil tersenyum.

Sudah tiga hari berturut-turut, Bujang menemani Keke jalan pagi, seperti saran dokter, di kandungan yang mulai memasuki usia delapan bulan, Keke harus rutin jalan pagi agar persalinan berjalan mudah dan lancar. Sedangkan Delia dan Delio mereka titipkan pada neneknya.

"Lelah?" tanya Bujang. Keke mengangguk, sambil mengusap keringat di wajahnya.

"Iya, berhenti dulu. Sebentar saja."

"Mau digendong?" Bujang menampakkan wajah geli. Keke mencibirkan bibirnya.

"Kalau digendong namanya bukan jalan pagi, tapi gendong pagi." Keke mulai melangkah lagi.

"Betul juga. Akan tetapi kalau kamu mau, aku bersedia menggendongmu."

"Iya, terus ditertawakan orang kampung. Kita bisa jadi bahan gunjingan." Keke menarik nafas berulangkali. "Ayo!" kata Keke sambil memegang lengan Bujang. Rasanya, dengan berjalan berdua, me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
bahagianya punya suami kayak si Bujang ini, idaman wanita banget,cuek sama wanita lain,tp mesra dan perhatian sama istri dan keluarganya,so sweet banget
goodnovel comment avatar
MayGrau
setuju. Bahasa dan gaya penuturan yang sederhana, jalan cerita apik dan konflik yang gak neko2. Teruslah menulis. Suka banget dengan style-nya.
goodnovel comment avatar
Sukmawati Dewi
Cerita sederhana dengan penulisan yang sangat baik. Terima kasih untuk cerita yang indah ini..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status