Share

Bab 8 Kebahagiaan Semu

"BENARKAH??" Dipta seakan ikut tidak mempercayai perkataan Lana yang baru saja ia dengar.

"Iya Mas Dipta.." jawab Lana dengan menunduk malu.

Jawaban dari Lana bak bara api yang disiramkan di atas kepala Alina. Sebagai wanita normal, ia merasa Tuhan sangat tidak adil. Mengapa Lana bisa hamil dengan begitu cepat?

Sementara Alina sudah mengupayakan semuanya agar ia bisa mengandung dan meneruskan garis keturunan Juragan Sabri dan ayahnya,

"TIDAAKK..!!!" Alina menyangkal pernyataan Lana.

Jika hal itu benar, Alina adalah satu-satunya manusia yang menyangkalnya.

"Perempuan ini pasti berdusta!" kata Alina dengan mata berkaca-kaca.

"Ini bohong!!" kedua tangan Alina mulai mengacak-acak rambutnya yang lurus.

Lana memberanikan diri untuk menatap wajah Alina yang penuh dengan amarah dan kebencian.

"Alina...tenangkan dirimu!" pelukan Dipta tetap tidak membuat Alina tenang.

Kedua matanya tetap menampakkan kebencian yang nyata untuk Lana.

"Jangan sekali-kali kamu mempercayai per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status