Share

23. Mulai Terkuak

Happy Reading

*****

Sepanjang perjalanan pulang, Zakaria memikirkan perkataan Fathin tentang Ayumi. Sungguh, semua di luar prediksinya. "Kenapa aku mendadak bodoh seperti ini? Apa penilaianku tetang Yovie salah? Apa aku terlalu berpihak kepada Inara, sedangkan dia selama ini sudah menjalin hubungan tersembunyi dengan Wibisana," gumamnya lirih.

"Papa ngomong apa?" tanya Oza. Si kecil sampai menghentikan aktivitasnya menonton video di ponsel.

"Hah? Apa?" Zakaria menatap heran pada putranya.

"Tadi, Papa ngomong."

"Tidak ngomong apa-apa, Boy."

"Papa, ih. Makanya, kalau sudah capek kerja langsung tidur. Jangan telponan sampai malam. Kayak tidak punya waktu besok saja," oceh si kecil seprti seorang ibu yang memarahi anaknya.

"Heh?!" kaget lelaki yang setengah fokusnya terbagi untuk menyetir. "Kamu mata-matai Papa, Boy?"

"Tidak, tapi suara Papa saat menelepon sangat keras. Lagian kayak anak kecil aja. Merengek tidak jelas."

Zakaria makin membulatkan mata mendengar kalimat terakhir sang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
pramudining
Terima kasih sudah membaca cerita ini, terus ikut kisahnya Ayumi untuk mendapatkan kebahagiaannya. akan update setiap hari
goodnovel comment avatar
Hendry Hendryhen
baca sampai sini tp belum ketemu maksud dari isi novel ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status