Share

Mulai Nyaman

“Eh … si sayang belum tidur,” tegur Davian dengan nada ceria.

Pria itu baru pulang ketika jam sudah melewati pukul sembilan malam padahal jarak dari rumah ke kantornya hanya lima langkah.

Cinta melirik sinis pada Davian kemudian memalingkan kembali wajahnya ke arah televisi.

Dia sedang asyik menonton film di ruang televisi dengan toples keripik di atas pangkuan.

Sengaja Cinta menonton tv di living room agar bisa sambil ngemil.

Davian terkekeh, dia duduk si samping Cinta setelah membuka sepatunya.

Aroma parfum eksclusive bercampur keringat segera saja menusuk indra penciuman Cinta yang anehnya membuat darah Cinta berdesir bukannya mual.

Padahal dia mencium aroma pelembut pakaian saja sampai mual dan muntah.

Si jabang bayi di dalam perutnya benar-benar tidak bisa diajak kompromi.

Davian memasukan tangannya ke dalam toples lalu mencomot keripik dari dalam toples yang kemudian ia masukan ke dalam mulut.

Refleks Cinta menepuk tangan Davian. “Jorok ih, cuci tangan dulu sana,” omel Cinta sep
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status