Share

Pesta

“Batik dari mana itu?” Kepala Cinta meneleng memindai motif batik yang menurutnya asing dan seingatnya Davian tidak pernah membeli batik dengan motif itu.

“Ini lho … batik yang dikasih mama Irma oleh-oleh dari Kalimantan … ‘kan kamu juga dapet songketnya.”

Davian yang tengah menautkan bulir kancing di dada, menjawab dengan santai.

“Oooh iya,” kata Cinta bergumam, dia baru ingat.

“Bagus enggak? Kalau enggak bagus, aku ganti … aku bawa dua hem batik lagi.” Davian meminta pendapat.

Saat ini mereka sedang berada di Jakarta, tepatnya menginap di rumah ayahnya Davian.

Kedatangan mereka ke Jakarta adalah untuk menghadiri pernikahan sepupunya Cinta yang bernama Baruna yang mempersunting anak dari klien bisnis ayahnya.

“Bagus kok.” Cinta menjawab seadanya.

“Aku pake ini biar mama Irma seneng, pemberiannya aku pakai… soalnya nanti kita ketemu beliau di sana.” Davian memberikan alasan blunder.

“Oooh, jadi masih ingin menjaga hati mantan calon ibu mertua.” Cinta yang tengah mengaplikasikan wajah
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status