Share

Curi Pandang

Bukannya menjawab Ardhan justru menoleh ke arah sosok Kakek yang berdiri tak jauh darinya. Ia tak mengerti kenapa Prama bertanya seperti itu. “Maklum saja, ada kesalahan dalam memanipulasi ingatannya.”

“Pak Ardhan ... Bapak belum menjawab pertanyaan saya tadi,” tuntut Prama.

“Bagaimana ini Kek,” gumam Prama. Sosok Kakek itu menggelengkan kepalanya, bukannya tidak jawabannya tetapi pria itu membiarkan Ardhan berpikir sendiri.

“Karena ... Pak Prama ... kemarin ...”

Ardhan mencari kalimat yang pas untuk menjawab pertanyaan lelaki itu. Mata bergerak ke sana ke mari, otaknya bekerja keras untuk berpikir.

“Oh iya sangat ingat, kemarin saya –“

Prama menghentikan ucapannya karena ponselnya berdering, ada sebuah panggilan masuk. Ia mengangkat telepon sembari menjauh dari Ardhan. Dan kesempatan baik itu digunakan Ardhan untuk melarikan diri, ia masuk ke dalam ruang kerjanya.

Ia menyibukkan diri dengan membersihkan meja kerjanya, menghidupkan komputernya dan melakukan hal-hal yang tak biasa ia l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status