Share

Preman suruhan Moritz?

Kinanthi menganggukkan kepalanya seolah menegaskan jawabannya.

“Bagaimana dia bisa tahu alamat rumahmu?” selidik Prama.

Ardhan mengusap wajahnya kasar, akan ada masalah baru ucapnya dalam hati.

“Masa kamu lupa, aku pernah bilang kalau ternyata ruma Mas Ardhan itu dekat dengan rumahku,” sahut Kinanthi.

“Kamu tidak pernah bilang padaku tentang hal itu,” bantah Prama.

“Kamu saja yang lupa, Mas. Aku pernah bilang sewaktu kita di mobil tempo hari.”

“Sudah berapa kali dia main ke rumahmu?”

Kinanthi tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. “Belum pernah sama sekali, kita memang tetangga kampung tetapi belum pernah mengunjungi satu sama lain,” ujar Kinanthi. Ardhan tahu jika Kinanthi sedang berbohong pada kekasihnya.

Kakek juga merasakan hal yang sama. “Dia menyelamatkanmu,” bisiknya.

“Jadi bagaimana ini? Aku sudah boleh pulang?” tanya Ardhan, ia mengaihkan topik pembicaraan.

“Silakan pulang, mobil Kinanthi biar diurus anak buahku,” jawab Prama. Ardhan langsung menghidupkan mesin motornya dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status