Share

Part 37 Ibarat Bom

"Aku harus mulai dari mana? Daftarnya cukup banyak. Ah, tanya Adina saja," ujar Akram merogoh sakunya dan menekan tombol nomor 2 dan panggilan terhubung pada adiknya namun sayang tidak dijawab. Panggilan diulangi kembali oleh Akram, tapi kali ini panggilan di tombol nomor 3 dan kali ini panggilan dijawab Alyana.

"Halo!" sapa Alyana ketus yang terlihat sibuk dalam panggilan videonya. Dari sudut pandang yang dilihat Akram, ponsel itu diletakkan di atas meja makan rumahnya. Gadis itu sedang sibuk menata belanjaan ke dalam kulkas.

"Halo juga Nona," balas Akram menahan senyum. Adiknya itu masih kesal karena tidak mengizinkan mereka berdua turut hadir dalam acara pernikahannya. Akram tidak ingin mengambil resiko. Biarlah mereka berdua marah, toh keduanya tidak bisa marah lama padanya. "Assalamualaikum Dek, kok manyun?"

"Wa alaikum salam, situ pikun atau bloon? Kenapa masih tanya? Pura-pura tidak tahu atau pura-pura lupa?" Lagi-lagi Alyana ketus dengan sindirannya.

"Mungkin amnesia retrog
Rat!hka saja

Malam yang harusnya berbunga-bunga jadi hampa. Ada yang punya solusi untuk membuat pasangan ini akur?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status