Share

Berkemah 2

Suara berisik jangkrik yang saling bersahutan seakan menjadi alunan harmoni nan sedap didengar dalam kesunyian malam.

Pucuk-pucuk cemara meliuk-liuk karena terkena hempasan angin. Hawa dingin mulai membersamai. Jaket tebal yang melekat pada tubuh seakan tak ada artinya sama sekali, sebab angin malam masih bisa menembusnya.

"Gila dingin banget. Nggak kuat gue lama-lama di luar tenda" keluh Sasa. Tangan polos tanpa sarung tangan itu seakan membeku.

"Buat api unggun aja yuk biar nggak terlalu dingin. Sekalian bakar jagung manis" usul Bima.

"Kita lupa nggak bawa jagung, Bim. Kayu bakar aja juga lupa nggak kebeli" sahut Sasa.

"Beli di sini aja kalau gitu. Di bawah bukit ini ada yang jual. Sekalian beli kayu bakar. Setuju nggak?" tanya Bima meminta pendapat teman-temannya.

Mereka semua mengangguk setuju. Bima kembali ke tenda mengambil senter. Dia akan berjalan ke bawah bukit membeli jagung manis dan kayu bakar.

Arfan menyusul langkah kaki Bima yang hendak berlalu. "Gue temenin, Bim."
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status