Share

Karena Sebuah Panggilan Telepon

Adelia terpaku melihat suaminya berlalu begitu saja setelah menyerahkan gawai miliknya. David keluar dari kamar hotel yang baru saja mereka masuki. Tak ada pesan apa pun yang terucap dari bibir David. Lelaki itu seperti tertampar kenyataan pahit oleh istrinya sendiri. Sejak tadi ia sudah merelakan hatinya berantakan karena terpaksa ke tempat ini. Namun panggilan telepon di gawai istrinya menjadi puncak dari emosi yang tak bisa lagi dikondisikan.

Gawai itu masih berdering dan terpampang nama Rangga di sana. Getarannya tak lebih kuat dari jantung Adelia yang sadar telah membuat hati suaminya terluka. Ia biarkan gawai itu terus berdering. Perempuan itu mengenakan lagi hijabnya yang baru beberapa menit lalu ia tanggalkan. Menyusul David adalah satu-satunya hal yang ia pikirkan sekarang.

“Aku udah pesenin makan, nanti kalau ada yang nganter ke kamar terima aja ya? Aku keluar dulu,” pesan David.

Adelia berusaha membalas dengan menanyakan keberadaan suaminy

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status