Share

Dua Memori

Perempuan cantik itu segera menghambur keluar saat David menghentikan mobilnya. Ia berlari kecil menuju tepi halaman parkir hotel. Sejenak ia berjalan pelan dan memastikan tempatnya berdiri sudah aman. Beberapa detik ia tampak merentangkan tangannya, memejamkan mata menghirup dalam-dalam udara malam tepi jurang itu. Namun ia segera mendekap dirinya sendiri, angin malam lebih tangguh dari pada kecantikannya.

David menghela napasnya dalam. Jika bukan permintaan perempuan yang baru ia nikahi itu, ia tak mungkin ke tempat ini lagi. Ia sadar, kini ada hati yang wajib ia jaga bukan hanya merawat hatinya sendiri. Jika dulu sampai ada dua gadis yang ia coba gembirakan, kini tidak akan mungkin. Dengan 24 jam sehari bersama Adelia, tak mungkin rasanya ia masih mengurusi hati perempuan lain.

Adelia menoleh ke arah David. Wajahnya tampak berseri-seri meski tubuhnya seolah mengecil menahan dingin. Ia melambaikan tangannya, meminta David untuk segera menjumpainya di sana. Dengan gon

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status