Share

Kesombongan Riana Kalah Telak!

"Yeay ... hari ini Mamah pulang," Bian bersorak gembira di depan pintu. Di dorong masuk oleh Radit.

Sebenarnya tubuhku sudah pulih sejak hari ke dua di Rumah Sakit, tapi untuk tetap bisa mengontrol kesehatan janin yang ada di dalam kandungan. Radit bersikukuh memintaku untuk berdiam di ruangan pasien ini.

"Bagaimana kalau sebelum pulang kita mampir dulu ke Mall, bahan makanan di rumah sudah menipis. Kamu kuat kan, Hal?" tanya Radit.

"Aku bilang dari tiga hari yang lalu, aku udah sehat Radit. Kamunya aja yang bersikukuh aku harus tinggal di kamar ini," ujarku sembari memasukkan barang terakhir.

"Nggak ada salahnya jaga-jaga, di sini kamu lebih terperhatikan suster dari pada di rumah," tukasnya. Selalu ada saja argumennya yang membuatku hanya bisa diam.

"Yeay! Bian bisa beli sesuatu di sana Pah?" tanya anak kecil itu.

Apa? Apa aku tidak salah dengar.

"Sayang, kamu manggil Om Radit apa?" tanyaku memastikan.

"Papah Mah, Om Radit bilang, sekarang Bian bisa memanggilnya dengan sebutan Papah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Lha tabungannya itu ndak jd digugat tah? Dah iklhas tah?
goodnovel comment avatar
Dina puji Wahyuti
up lagi dong !!!
goodnovel comment avatar
Mifta Nur Auliya
Ryan nyesel kan lebih mempertahankan Anak Haram,sedang anak kandung malah di tendang,belum tentu juga Anak haram itu anaknya Rian
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status