Share

91. Apa Aku Segalak Itu?

Arvin membuang napasnya sekali lagi. Siang-siang begini, ia harus mencari masalahnya sendiri dengan menolong perempuan sialan itu. Arvin tak menyesal menolong, tapi rasa bencinya semakin bertambah pada perempuan tersebut.

Mau tak mau, Arvin menarik dompet miliknya dari saku celana, lantas mengulurkan sejumlah uang warna merah untuk dua preman tadi. Uluran tangan Arvin langsung disambar begitu saja oleh salah satu pria gondrong paling dekat.

“Lah, apa ini?! Cuma segini doang? Tambah dong! Pelit amat!” protesnya kurang ajar.

“Abang malak atau apa? Segitu cukuplah buat makan dan rokok.” Arvin menanggapinya dengan malas.

“Lah, kan lu orang tajir! Hidup lu pasti udah enak dari kecil!” Sekarang preman lainnya berkacak pinggang. Wajahnya merah padam dengan mata melotot tajam.

Namun, Arvin sama sekali tak takut. Kini dirinya justru bersedekap dan menatap langsung ke arah preman yang baru saja bersungut-sungut itu.

“Abang tidak tahu bagaimana hidup saya. Jadi, mendingan Abang fokus dengan hidu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status