Share

Bab 0041

Tangan Yara gemetaran memegang ponselnya. Jatuh dalam keputusasaan seolah jatuh ke dalam gua es yang sangat dingin.

Melanie melanjutkan, "Rara, aku barusan mendapat beberapa sketsa bagus. Kamu tertarik mau lihat sebagai referensi?"

Yara menggertakkan giginya. "Melanie, kamu benar-benar membuatku muak!"

"Rara, aku cuma ingin membantu."

Suara Melanie berubah panik.

Samar-samar Yara mendengarnya berkata, "Yudha, beneran, aku cuma niat membantu dia."

Panggilan itu segera ditutup. Dia tidak menyangka Melanie sengaja menelepon di depan Yudha. Sungguh licik.

"Nyonya?" Yunita tampak khawatir.

"Mulai sekarang, jangan bukakan pintunya kalau Silvia datang."

Yara hanya mengucapkan kata-kata itu dan naik ke lantai atas.

Dia sedang menunggu. Menunggu Melanie menghubunginya lagi.

Benar saja. Satu jam kemudian, Melanie mengirimkan alamat yang ternyata adalah tempat pemandian air panas.

Yara segera menyadari bahwa Melanie takut dia akan merekam bukti.

Dia sekali lagi dibuat takjub akan kemampuan wanita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status