Share

Part 37

Aku berbaring di ambal yang terbentang memenuhi ruang tivi setelah menyeduh teh dan menyuguhkan sepiring camilan untuk Ayah dan Paman.

Suara tawa dan pembicaraan mereka disela-sela permainannya, membuatku merasa bahagia. Ayah kini tak pernah lagi terlihat sedih dan juga menangis. Bahkan tubuhnya kini terlihat lebih berisi dan sangat sehat.

Setelah Paman mengisi kehidupan kami, aku dan Ayah merasa telah memiliki tujuan hidup. Ayahpun semakin rajin melatih kakinya meski hanya dari ujung halaman ke halaman yang lain. Aku memang tak pernah mengijinkannya keluar dari pagar untuk sekedar berjalan-jalan.

Rasa trauma masih membekas diingatan saat mendengar kabar bahwa Ayah mengalami kecelakaan. Saat itu aku yang baru berusia sembilan belas tahun masih terlelap dalam nyamannya ranjang yang empuk berbantalkan boneka-boneka besar pemberian Ayah.

Aku tersentak kaget saat Wak Sal, yang bekerja sebagai asisten rumah tangga membangunkanku dan mengatakan kalau Ibu sedang menuju rumah sakit. Aku da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
aku tuh penasaran ma dia kenapa langsung pergi tanpa menjelaskan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status