Share

Bab 46

Julian mengangkat alisnya, (ada apa dengan tingkahnya?) batinnya bertanya-tanya.

“Malu tahu! ntar mikirnya… dikasih hati malah minta jantung.” Sambung Jemima dengan suara pelan, terdengar lemah lembut dan jika sudah berbicara begitu malah Julian malas melanjutkannya.

(Hm, ada udang dibalik batu.) Batin Julian sambil memperhatikan gelagat Jemima.

“Tapi… kalau bisa sih minta yang satu kamar dua ranjang, biar kamu bisa tidur tanpa gangguan.” Lanjut Jemima disertai gelagat genit yang menjadi senjata pamungkasnya saat dia sedang merayu atau merajuk.

(Wah! dugaanku ternyata benar, ada maunya.) Batin Julian.

(Katanya malu, huh! dimana letak kemaluannya?) batin Julian lagi.

“Hey! buka bajumu, biar aku cucikan.” Pinta Jemima tanpa merasa bersalah sedikitpun.

“Heh! cerewet.” Dengus Julian pelan.

“Kenapa? itu bau!” desak Jemima sambil menarik kemeja Julian dan Julian pun tak mau kalah, mereka saling menarik hingga tubuh Jemima terjatuh dalam dekapan tangan kekar Julian.

Untuk sesaat ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status