Share

DIKTA

POV : DIKTA (1)

Makan siang yang kupikir akan menjadi momen spesial, ternyata hancur berantakan. Mama benar-benar keterlaluan pada Lana. Kata-kata yang diucapkannya terlalu menyakitkan dan menyesakkan dada. Aku tak menyangka jika mama bisa sesadis itu pada sesama wanita, apalagi pada Lana yang dari segi usia jauh di bawahnya.

Aku tak tega melihat perempuan yang kucintai terluka seperti ini. Ingin sekali mengusap kedua pipinya yang basah air mata dan membawanya dalam pelukan, tapi itu tak mungkin terjadi sebab aku dan dia belum terikat dalam pernikahan. Kami bukan mahram, jadi tak bisa bersentuhan seperti itu apalagi pakai pelukan segala. Kutitipkan dia pada adik lelakinya, semoga Ryan bisa menjaga kakaknya dengan baik.

"Balik ke rumah kalau nggak mau mama sebut anak durhaka!" Ucapan mama membuatku tersentak seketika. Aku yang saat itu masih berusaha membujuk Lana agar mau kuantar pulang, tapi mama justru semakin membuatnya ketakutan.

"Aku baik-baik saja, Dik. Masuklah, aku nggak ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status