Share

NYARIS CELAKA

Kata-kata Dikta kembali terngiang di benak hingga membuatku tersenyum lagi dan lagi. Setelah membeli beberapa snack dan minuman dingin, Dikta membayar ke kasir.

"Masih marah?" tanyanya saat aku dan dia keluar dari mini market.

"Duduk dulu, mau adzan sepertinya," pintanya sembari menarik kursi di depan mini market untukku.

"Makasih," balasku singkat.

"Kembali kasih, sayang dan cinta."

Kupukul lengannya cepat karena selalu dan terus membuat degub jantungku berlompatan tak karuan. Lagi-lagi Dikta terkekeh geli melihat tingkahku yang mungkin cukup lucu baginya.

"Selalu lucu dan menggemaskan seperti dulu."

"Selalu menyebalkan, iya," balasku lagi. Dikta manggut-manggut lalu membukakan minuman dingin untukku.

"Makasih," ujarku lagi.

"Kembali kasih, sayang dan cinta." Kata-kata itu terulang kembali dari bibirnya. Spontan membuatku tertawa juga pada akhirnya.

"Gitu dong ketawa. Jangan cemberut terus. Kalau ketawa kadar cantiknya naik delapan puluh persen." Aku mencebik.

"Bisa naik s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Mama fia
Ayo Lana, move on dong dari Dikta, lbh baik memilih Radit.
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
pasti ulah mamanya Dikta lagi ini atau perempuan yg katanya pacarnya Dikta.. please tambahin lagi updatenya thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status