Share

Berenang

Waterboom terdekat dengan rumah menjadi tujuan Mas Arsya mengajakku dan Afkar. Suasananya cukup ramai di hari Ahad, tapi bisa kulihat Afkar yang sangat senang. Dua laki-laki beda usia itu berenang dengan tawa yang sangat lebar. Di usia Afkar yang masuk bulan kesepuluh, anak itu sudah terlihat cukup besar. Bahkan, dia sudah mulai belajar berjalan tanpa berpegangan.

"Bunda!" Mas Arsya mencipratkan air ke arahku yang hanya duduk di tepian kolam.

Tak apalah basah karena aku tidak berani masuk ke air kecuali hanya kaki. Aku masih ingat betul saat hamil Afkar dulu yang tiba-tiba justru terjadi kontraksi palsu. Di sini pun, aku bisa leluasa mengabadikan moment ayah dan anak di ponsel. Cukup lama kami tidak menghabiskan waktu bersama di luar rumah.

Mas Arsya tampak mendorong pelampung bebek yang dinaiki Afkar mendekatiku. Tangan anak itu sesekali berkecipak di air sambil dia tertawa riang.

"Seneng, ya, Nak?" kataku sembari menjawil pipi gembulnya saat sudah dekat.

"Sayang sudah capek apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status