Share

Membuka Usaha

Waktu yang tidak kusuka akhirnya datang. Mas Arsya kembali ke Jakarta bersama orang tuanya. Padahal, masih ada jadwal penerbangan sore dan malam, tapi laki-laki itu menurut saat Papa dan Mama mengajaknya pergi siang hari.

Berat? Pasti. Namun, aku tidak bisa berbuat banyak karena kandungan ini yang paling penting. Aku tidak ingin mengorbankan anak hanya untuk ego sendiri. Sebelum kondisi benar-benar pulih, aku harus terima dengan hubungan jarak jauh. Lagi pula, Mas Arsya berjanji selalu menghubungi saat senggang dan menengokku setiap akhir pekan.

"Jaga hati, jaga diri, dan jaga baby," ucap Mas Arsya sebelum pergi. Dia juga memberiku ciuman di kening cukup lama.

Aku yang tidak suka perpisahan, hanya diam sambil menahan genangan air di pelupuk mata. LDR itu sangat menyiksa. Hanya bisa berkabar lewat tulisan, suara, dan terkadang video. Namun, itu semua hanya sesaat menghilangkan rindu.

Aku terus melihat taksi yang kian menjauh membawa Mas Arsya hingga menghilang di ujung jalan. Aku k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status