Share

Cinta untuk Amanda

Letupan dari butiran jagung yang dibakar itu menambah suasana ramai malam ini. Selepas Isya, Mas Danu mengundang para remaja masjid dan beberapa teman seusia kami di desa ini ke rumah. Halaman rumah Ayah penuh dengan anak muda. Ada yang bermain gitar sambil berdendang, ada yang sibuk mengipasi arang agar baranya tidak mati, ada pula yang asyik mengobrol.

Drink jar ukuran besar yang tadi penuh terisi teh panas, kini tinggal setengah. Semuanya larut dalam suasana malam yang bertabur bintang dan jagung bakar.

"Seneng, kan?" tanya Mas Danu. Dia menghampiriku yang duduk sendiri di atas gelaran tikar.

Aku yang sedang mengunyah jagung bakar, hanya menanggapi dengan anggukan. Aku sudah mengabiskan dua buah jagung bakar dan sekarang yang ketiga. Rasanya mulut ini tidak mau berhenti mengunyah. Lagi pula, aku sengaja belum makan malam tadi.

"Nda," panggil laki-laki yang sudah duduk di samping.

"Apa?" sahutku tanpa menoleh. Aku masih asyik melihat anak-anak remaja yang bersenda gurau sambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status