Share

Sudah Waktunya

Aku senang sekaligus terkejut dengan kedatangan Papa Farhan. Beliau datang selepas Magrib dan sendirian. Saat kutanya tentang Mama, Papa bilang kalau sang istri sedang kurang enak badan.

Papa sempat menanyakan Mas Arsya, tapi beliau justru lega saat kukatakan sang putra tidak di rumah. Papa ingin bicara denganku saja. Ibu dan Ayah yang tadinya ikut mengobrol bersama kami pun memilih undur diri.

"Papa harap, Manda tetap tenang setelah mendengar apa yang akan Papa katakan. Papa nggak mau kalau sampai cucu Papa kenapa-napa." Papa Farhan berucap sangat hati-hati.

Papa seperti akan mengatakan suatu hal yang sangat penting sampai-sampai meyuruhku tenang. Akubpun mengangguk agar Papa segera memberitahu apa yang ingin beliau bicarakan.

"Papa tahu kalau Arsya sekarang menjadi pemilik tunggal perusahaan peninggalan papa kandungnya." Papa Farhan menghela napas sejenak.

Laki-laki paruh baya yang masih terlihat gagah itu lalu kembali berkata, "Sekarang, Arsya sedang dalam kesulitan. Peusahaann
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status