Share

Kebaikan Lawan

“Ngapain kau ke sumur magrib-magrib?” suara itu terdengar. Jumlah mereka diperkirakan lebih 10 orang.

Di dalam rumah, wajah Teungku Fiah mulai pucat basi. Ia khawatir jika kedatangannya ke rumah itu sudah terpantau.

Surat langkah terdengar mengelilingi rumah. Teungku Fiah sudah terkepung.

“Untuk wudhu pak?” jawab sang pemuda tiba-tiba.

“Untuk wudhu ayah saya yang sedang sakit di dalam rumah,” ujarnya lagi.

Wanita paruh baya di dalam rumah menarik tangan Teungku Fiah untuk masuk dalam kamar. Ia memberi isyarat kepada Teungku Fiah untuk mencopot seluruh pakaiannya yang dikenakannya. Wanita itu menyerahkan kain sarung dan baju tua untuk dikenakan Teungku Fiah.

Teungku Fiah menuruti permintaan wanita tadi. Ia tahu bahwa semua ini dilakukan untuk keselamatan dirinya.

Sang wanita tua tadi juga meminta Teungku Fiah untuk tidur di atas kasur miliknya.

“Druk.”

Pintu rumah tiba-tiba terdobrak. Sejumlah pria berpakaian mil

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status