Share

Melepas Tio, Mendapatkan Abigail

Bab 31

"Aku akan selalu mengingat kalian," goda Tio.

"Kalian pernah menorehkan peta-peta merah di kulitku."

Dua kunti itu terkikik malu.

"Ah, ternyata kau punya gingsul ya?" Tio menatap kagum pada salah satu kunti. "Itu menambah pesonamu," godanya lagi.

Aku hampir muntah mendengar rayuan si Tio pada dua kunti, aku lantas memilih menghampiri motor dan menghidupkan mesinnya.

"Buruan!! Kalau tidak kau kutinggal!" Aku bersuara sedikit keras.

Tio buru-buru mendaratkan kecupan pada pipi kedua perempuan gaib itu. Setelahnya ia bergegas menunggangi motor.

Aku melajukan motor bersamaan dengan pecahnya tangis perpisahan oleh kedua kunti.

Tak ada lagi pria tampan yang biasanya mereka pakai cuci mata sepanjang hari. Tempat mereka menebar pesona.

Tio adalah pelampiasan hasrat mereka berdua. Saat Tio tak ada lagi, tak mungkin mereka berani menggodaku. Cari Sial namanya!

***

Kuhentikan motor tepat di halte depan rumah Abigail. Tio turun dari motor lalu duduk di bangku terdekat.

Rencananya, Tio ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status