Share

Penderitaan di Alam Barzah

Bab 25

Ragu-ragu, kuputuskan mendekati kedua lorong gaib tersebut. Tio mengikut dari balik punggungku.

Penampakan keduanya memang sama, tapi kuberharap sekiranya ada perbedaan hawa yang memancar dari dalam.

Setelah beberapa saat mendeteksi, dugaanku tak meleset.

Pintu yang sebelah kiri hawanya panas, sedang pintu yang kanan tidak panas tapi cenderung pengap.

"Kau merasakan perbedaan?" Aku menyikut perut Tio. Lelaki itu terperanjat kaget.

Sepasang mata sipitnya tak beralih dari menatap kedua pintu gaib itu.

"Ya, Bone. Ada perbedaan. Aku merasa panas saat menatap pintu kanan."

"Kalau yang kiri?"

"Yang kiri kek pengap gitu!" Tio mengendus-endus.

Aku tercenung.

"Bon, kok bengong? Kira-kira lorong gaib macam apa ini?" Tio terlihat cemas.

"Lorong yang panas sudah pasti alam jin yang biasa kukunjungi, tapi lorong yang pengap itu ..." jelasku terjeda, aku mulai berpikir keras.

Tio maju beberapa langkah, ia setengah berjongkok di depan lorong gaib yang pengap.

"Kek ada bau-bau tanahnya, Bo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status