Share

Apakah kamu membenciku?

Sambil mengamati gugusan bintang di berkelap-kelip di kejauhan, Adhira menekuri rentetan saksi yang sudah berhasil mereka kumpulkan. Tanpa pengakuan dari para saksi, kasus ini akan sangat sulit dibuka. Adhira sendiri tidak tahu apakah dia akan bisa menjamin Mivar untuk mau maju ke meja persidangan. Atau Nila yang sudah dijadikan alat oleh Lodra untuk membuat kesaksian.

“Mereka sedang memeriksa keadaan di bawah.”

“Tampaknya kita memang selalu sial kalau bersama-sama seperti ini,” keluh Adhira.

“Kamu merasa sial?” tanya Ervan.

“Memangnya bukan?” Adhira balik bertanya.

Namun kemudian, dia menarik kata-katanya. “Sebetulnya tidak benar-benar sial sih. Kita berada di puncak teratas dari bianglala. Artinya kita memiliki kesempatan menikmati pemandangan paling lama di sini.”

Ervan tersenyum kecil. Lesung pipi yang sudah lama hilang itu kembali terbentuk di wajahnya. Tatapan panjang Adhira d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status