Share

Persetujuan Pengobatan

Keterkejutan keduanya menjadikan situasi di ruangan tersebut kian panas. Adhira menoleh dengan senyum getir. Kuswan langsung berlari menyerang tubuhnya. Ervan melangkah menengahi mereka, yang segera disergah olehnya.

“Ervan, minggirlah, jangan ikut campur!”

Ervan bergeming. Dia memelotot ke arah Kuswan sebagai tanda perlawanan. Adhira yang berdiri di belakangnya segera menggeser tubuh Ervan, “Tidak apa-apa. Biar aku berbicara dengannya.”

Dengan enggan Ervan melangkah ke samping. Kuswan masih melihat ke arah Adhira dengan geram. Dia menarik kerah baju Adhira dan mendorongnya ke salah satu sisi dinding. “Kau pembunuh!”

Adhira berucap pasrah, “Kamu sudah memakiku dengan sebutan itu, Kuswan. Aku terima makianmu. Kamu mau memukulku? Membunuhku? Aku juga terima.”

“Kak Kuswan, jangan lakukan ini,” pinta Kiara.

“Heh, lihatlah, betapa rendahnya dirimu sekarang. Bahkan adik perempuanmu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status