Share

Fitnah

 "Kau terlalu lama terjerumus ke lubang hitam. Bangkitlah Dewa. Besok kita sekolah, dan tak usah urusi lagi anak jalanan. Mereka itu sumber kejahatan dan kemaksiatan. Banyak yang merampok dari kalangan mereka. Suka mabuk-mabukan dan ada yang menghisap narkoba. Aku tidak ingin kamu terjerumus ke lubang hitam itu, kumohon dengarkan nasihatku. Kalau kau merasa aku adalah sahabatmu. Lagi pula ada pemerintah yang siap mengurusi kehidupan mereka. Kamu tidak perlu susah payah mengatur hidup mereka, Dewa."

 Ocehan Chika sama sekali tidak mempan. Dewa cuek. Dia menyibak kelambu hijau yang digunakan sebagai pintu oleh anak-anak jalanan. Pemandangan ikan teri yang sedang berjemur di dalam tenda itu sejenak tersirami cahaya rembulan. Mereka telah berlayar ke pulau mimpi. Seperti kemarin, sarung dan karung modal mereka berlayar. 

 "Caca, Intan, Agus, dan... Ovan!" jeritnya.

 "Dewa! Aku kesal sama kamu," gerutu Chika di balik tubuhnya.

 "K

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status