Share

Dua Puluh Satu

"Tuan...." Murni berdiri dengan wajah cemas di depan pintu kamar Nyonya Sekar.

Pram menghela napas dalam. "Biar aku yang jelaskan!" Pram masuk ke kamar Nyonya Sekar. 

""Alena pergi, kemana ia?" tanya Nyonya Sekar dengan wajah agak pucat, napasnya sedikit tersengal.

Pram merengkuh kedua bahu mamanya dengan lembut. "Ma, sebelum menikah denganku, Alena adalah wanita yang mandiri dan bebas. Sering bepergian dan ia juga salah satu penyokong finansial terbesar panti asuhan Ibu Rengganis. Ia terbiasa mencari uang sendiri dengan caranya. 

"Tak bisakah uangmu dan uang Mama menggantikan semua kebutuhan Alena selama ini?" 

Pram menarik napas berat. "Bisa, Ma. Tapi Alena tipikal wanita bebas. Aku dan dia sudah berkomitmen, tak akan menganggu kesenangannya beraktivitas di luar sana, menjemput rezeki dengan keahliannya."

"Tapi dia isterimu. Sudah selayaknya dia patuh padamu."

"Aku yang tak ingin mengekangnya," sahut Pram pelan namun

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status