Share

Dua Puluh

Pagi hari, Pram sudah siap duduk di meja makan. Sikapnya biasa saja.

"Kau tidak membangunkan istrimu?" tanya Nyonya Sekar sembari tersenyum senang.

"Alena tidak pulang semalam. Dia...."

"Dia tidur di kamar Mama," tukas Nyonya Sekar cepat. Terlihat rona bahagia di wajahnya.

Pram terbelalak. "Bagaimana bisa dia tidur di kamar Mama?"

"Jam sebelas malam ia pulang, langsung menemui Mama. Ia minta maaf karena selalu pergi tanpa pamit dan malam itu ia memohon menemani Mama."

Pram menelan ludah kering. Bisa-bisanya Alena berani datang lagi ke rumah ini dan tidur di kamar Mama?

"Biar aku bangunkan dia," ucap Pram hendak berdiri.

"Tidak usah, biar dia bangun dengan sendirinya. Semalam Mama lihat wajahnya teramat lelah. Biarkan ia bangun sendiri," sergah Nyonya Sekar cepat.

Pram menahan gemelutuk giginya. Ia tak hab

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status