Share

Yang Pertama Bukan Berarti Yang Terakhir

JEVIN

Lelaki di sebelah Zeline menatap sekilas padanya. Zeline membalas dengan senyumnya yang semanis madu.

“Dim, kenalin ini kakak iparnya Mbak Zoi, namanya Jevin.”

Lelaki bernama Dimas itu mengulurkan tangannya sehingga mau nggak mau aku terpaksa menyambutnya. Kami pun berjabatan menyebut nama masing-masing.

“Dimas.”

“Jevin.”

Aku nggak tahu bagaimana proses itu terjadi—Zeline berpacaran dengan Dimas dalam jangka waktu dua minggu setelah dia meninggalkan Jakarta. Tapi sejujurnya jika aku melihat dari kacamata yang netral, Zeline dan Dimas tampak sangat serasi. Mereka mungkin seumuran. Zeline sesuai dengan Dimas yang masih muda, bukan dengan om-om sepertiku.

“Jev, makasih atas kedatangannya. Kamu udah jauh-jauh ke sini hanya untuk menghadiri wisuda aku. Tapi acaranya sudah selesai. Sebaiknya kamu pulang sekarang. Aku nggak mau Papa sama Mama ngeliat kamu ada di sini dan itu bikin mereka emosi. Aku minta tolong banget pengertian kamu.”

Zeline mengusirku terang-terangan di depan lelaki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status