Share

25. Maaf Berdusta

Satu tahun berselang. Ibu, masih saja tak menyukai keberadaan Inamah. Ditambah, pernikahan kami yang belum juga dikaruniai buah hati.

Aku sempat merasa kecewa.

Bukan pada Inamah. Tapi, pada diriku sendiri. Mungkinkah ini akibat dari dosa masa laluku? Hingga aku tak bisa memiliki keturunan?

Berbagai cara sudah kami lakukan. Namun, Inamah tak juga ada tanda-tanda kehamilan.

Hingga tiba di mana aku berencana mengajaknya untuk honeymoon yang ke dua. Inamah menyambut penuh suka cita.

"Ke mana, Mas?" tanyanya lugu. Istriku memang gadis yang sangat polos.

"Ke mana aja. Yang penting kita nikmati surga dunia bersama," bisikku lembut.

Inamah tersenyum. Aku sangat senang sekali melihat garis lengkungan itu di bibirnya. Pintaku hanya satu. Agar ia sentiasa bahagia saat hidup bersamaku. Itu saja.

Tak sampai hati jika harus membuatnya terluka.

***

Seminggu pasca aku dan Inamah pulang dari hanimun ke dua. Ibu tiba-tiba saja menelvonku. Tak sepert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status