Share

28. Harapan Lastri

Ranting-ranting yang patah. Juga dedaunan yang berserak tersapu angin. Menjadi saksi bisu di mana sebuah jalinan lama baru saja dimulai kembali.

Bergerak turun dari dalam mobil. Bram, Lastri dan Hasan. Mereka bertiga baru saja pulang mengambil hasil tes DNA di Rumah Sakit.

Setelah menunggu beberapa waktu.

Ya, sudah terbaca dari awal. Walau tanpa tes sekalipun. Jelas terlihat garis wajah Hasan yang begitu mirip dengan Bram.

Namun, demi memuaskan hati serta meyakinkan diri. Tes pun dilakukan. Dan, benar saja. Bocah tiga tahun yang belum jelas bicaranya itu memang benar anak Bram.

Sama sekali tak terbantahkan.

Bukan sekadar kebingungan yang melanda. Tapi, begitu banyak aksara yang tak mampu Bram ucapkan. Nanar ia memandangi Hasan. Wajah lugunya, membuat hati Bram seketika meleleh.

"Dia ... putraku."

Terasa kelu lidah Bram mengeja dua kata itu. Ia sungguh tak menyangka. Benih yang ia tanam. Telah tumbuh sedemikian rupa. Menjadi seorang manusia.

Hingga tiga tahun usianya.

***

Sor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status