Share

35. Sentuhan Pertama

Ani mengembus napas. Duh, pikirannya jadi bercabang. Dugaannya tentang Lastri dan Bram sepertinya tidak meleset. Mereka sudah mulai dekat. Tidak bisa dibiarkan!

Ani menatap Inamah. Ada kebencian di wajah perempuan itu. Tapi, ada pula rasa tak tega di sana.

Berdiri. Bangkit dari duduk. Ani tak lagi berkata apa-apa. Ia urungkan niatnya tadi. Meski sebenarnya sangat penting untuk dilakukan.

Sebelum semuanya terlambat.

"Ibu butuh sertifikat rumah untuk apa?" tanya Inamah.

"Nggak jadi. Sudah. Lupakan. Ibu mau pulang saja."

Jadi bingung sendiri. Setahu Inamah. Ibu mertuanya itu tak pernah berhubungan denga bank pegadaian. Jelas, tak mungkin jika Ani ingin menjadikan sertifikat rumah Bram sebagai jaminan hutang.

Tapi ... surat berharga itu, mau diapakan?

"Bu," panggil Inamah. Ani menoleh. Menatap lagi wajah menantunya itu.

"Sebentar lagi Ibu akan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status