Share

37. Tak Akan Membagi

Belum lagi drama ketika Lastri berjuang sendiri. Ah, Bram tak tega membuat luka di hati Inamah.

Berjalan lesu menjejakkan kaki di teras rumah. Tepat di ambang pintu Inamah sudah berdiri menunggui. Seperti biasa. Saat Bram pulang kerja. Istrinya itu sudah siap di depan pintu. Menyambut kedatangannya.

"Assalamualaikum," ucap Bram.

"Wa alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh."

Inamah tersenyum. Lalu meraih punggung tangan suaminya itu. Mencium takzim.

"Inamah sudah siapkan air hangat. Mas tinggal mandi saja."

Inamah mengekor di belakang. Bram berjalan lebih dulu memasuki rumah.

"Iya, Dek. Terima kasih," jawab Bram lesu.

Duduk di kursi sambil melepas sepatu juga kaos kaki. Hati Bram gelisah. Ia berusaha memantapkan hati agar bisa jujur pada Inamah. Bagaimana pun, seperti kata Rudi tadi. Inamah harus tahu kebenarannya.

Sementara itu, Inamah berjalan ke da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status