Share

43. Dendam

Menyimpan dusta. Menjalin hubungan lain diatas pernikahan yang suci. Apa yang hendak diraih? Kepuasan semata. Mengikuti hawa nafsu sendiri. Sudah pasti merugi.

Sungguh, tak ada yang menghentikan rasa ketidak puasan kecuali bersyukur atas apa yang telah Allah berikan.

Tak akan pernah puas. Jika secuil rasa syukur, tak tersimpan dalam hati. Sebab, rasa itu akan terus menuntut untuk dipenuhi.

[Seperti biasa. Aku tunggu di dekat lampu merah. Jangan lupa pamit sama Rudi.]

Satu pesan terkirim. Ke nomor Lastri yang sudah Bram hafal di luar kepala. Tak pernah menyimpan nomor tersebut. Karena khawatir Inamah curiga dan memergokinya.

[Oke.]

Satu kata balasan dari Lastri. Cepat, bukan? Betapa kedua orang itu sangat keterlaluan. Mempermainkan sebuah pernikahan.

"Mandi dulu, Mas." Inamah membisik lembut. Gerimis tipis siang hari membuat hasrat Bram ingin dipenuhi. Mereka baru saja memadu kasih.

"Nanti dulu, Sayang. Masih ingin bersama kamu."

Meraih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status